Ahmad Sahroni: Mengkritik Aturan Polda Melarang Pengguna Sepeda Masuk Jalur Ganji Genap
Jakarta - Pesepeda dilarang melintas di ruas jalan ganjil genap selama
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di DKI
Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni tak sepakat dengan usulan
tersebut. Karena menurutnya sudah ada jalur sepeda sehingga tidak ada
korelasinya disebut menyebabkan kerumunan.
"Kalau kekhawatirannya sepeda road bike membuat kerumunan, ya pada
faktanya di lapangan pengguna road bike juga hanya bersepeda sampai jam
6.30 dan mereka tidak lewat jalur sepeda. Jadi saya rasa aturannya
kurang kena," kata dia dalam keterangannya hari ini (27/8/2021).
Politikus NasDem ini memandang kebijakan ini juga cenderung
diskriminatif terhadap para pengguna sepeda. Hal ini karena larangan
yang diberlakukan setiap hari.
"Kan kasihan orang-orang yang aktivitas hariannya menggunakan sepeda,
seperti pedagang kopi keliling dan orang-orang yg berkantor naik sepeda
untuk alasan lingkungan. Jadi menurut saya aturan ini diskriminatif,"jelas Sahroni. Dia pun juga mendapatkan aduan dari komunitas Bike to Function yang keberatan dengan kebijakan tersebut.
"Untuk itu, sebaiknya Dirlantas mendengar masukan-masukan yang
disampaikan langsung oleh masyarakat ataupun mereka-mereka yang
menggunakan sepeda sebagai kendaraan utama,"kata Sahroni.
Alasan Polda Metro Jaya
Direktur lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo mengungkapkan, alasan membatasi ruang gerak bagi pesepeda. "Untuk pesepeda masih tidak diperbolehkan, kenapa? karena pesepeda itu dikhawatirkan menimbulkan kerumunan,"kata dia di Jakarta Selatan, Kamis (26/8/2021).Sambodo mengatakan tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta sudah melandai. Namun, Sambodo mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap waspada.
"Ini memang kita sudah bisa melewati gelombang kedua Covid-19 di Jakarta dengan cukup baik tapi kita tidak boleh lengah, kita tetap harus waspada,"ujar dia. Sambodo mengambil contoh negara benua Eropa yang menurutnya sedang berjuang menghadapi gelombang ketiga Covid-19.
"Eropa, AS saja sekarang sudah mengalami gelombang ketiga gitu. Kita tidak mau itu terjadi oleh sebab itu segala macam kegiatan dan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan harus kita hindari. 5 M harus jadi patokan kalau kita mau mempertahankan Covid-19 seperti ini,"tandas dia.
Komentar
Posting Komentar