Sekjen Gerindra Meminta Pemerintah Mengatasi Anjloknya Harga Telur
Jakarta - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah segera
mengatasi anjloknya harga telur yang sempat mencapai Rp 15.000 per kilo.
"Ini tidak boleh dibiarkan karena jumlah peternak ayam petelur itu
cukup besar. Ada di Jawa Timur, di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera
hingga Sulawesi dan hampir di setiap provinsi ada,"kata dia, dalam
keterangannya, Kamis (7/10/2021).
Dia mengungkapkan, jika ini dibiarkan, akan menjadi beban baru bagi pemerintah terutama di masa pandemi Covid-19.
"Jika dibiarkan akan menjadi beban baru, apalagi telur merupakan
komoditas penting bagi rakyat Indonesia sejak dulu hingga sekarang.
Telur telah menjadi sumber protein tinggi yang murah meriah dan sangat
digemari rakyat,"ungkap Muzani.
Menurut dia, berbagai faktor mempengaruhi harga telur. Misalnya, harga
pakan ternak yang mahal, kemudian masih belum pulihnya sejumlah sektor
yang membutuhkan telur akibat diberlakukannya PPKM.
"Akumulasi dari kerugian yang dialami para peternak ayam telur itu bisa
mencapai triliunan rupiah. Itulah mengapa mereka meminta perhatian dari
pemerintah,"jelas Muzani.
Kucurkan Bantuan
Muzani berharap, pemerintah melalui sumber dana Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) sebesar Rp 321,2 triliun dan anggaran UMKM sebesar Rp
27,28 triliun, bisa memberikan bantuan kepada para peternak ayam.
"Partai Gerindra berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada para
peternak ayam telur ini melalui dana PEN atau UMKM yang baru saja
disetujui DPR Tahun Anggaran 2022. Sehingga mereka bisa bertahan meski
harga telur jatuh dan merugi,"kata dia.
Komentar
Posting Komentar