Pertemuan Anies Dengan Ketua PWNU Jatim Hanya Silahturami, Tak Bicara Pilpres

Surabaya - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat. Di sana, Anies bertemu dengan Pimpinan Ponpes yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.

Anies mengaku kunjungan itu hanya sebatas silaturahim. Di sela mengikuti seminar di Surabaya.

"Saya ada workshop di Surabaya. Pada saat Pak Kiai ke Jakarta, kami sama-sama janjian, kalau suatu saat saya akan mampir. Jadi hari ini niatan silaturahimnya ditunaikan," ucap Anies. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (12/11).

Dalam pertemuan tersebut, Anies sempat terlihat berbicara cukup serius dengan Ketua PWNU Jawa Timur. Bahkan Anies dan KH Marzuki Mustamar sempat masuk ke ruangan existed dan tidak ditemani orang lain.

Pada saat ditanya apakah kunjungan tersebut ada kaitannya dengan rencana untuk turut serta dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, Anies menjawab bahwa saat ini dirinya saat ini masih fokus untuk mengurus DKI Jakarta.

"Saya lagi ngurusi Jakarta, sekarang ngurusi Jakarta. (2024) ada apa memang? Kami silaturahim saja. Doakan semuanya lancar, sampai ke Surabaya sehat terus," ujar Anies kepada media.

Dalam kesempatan itu, KH Marzuki Mustamar menambahkan bahwa pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut hanya sebatas silaturahim, dan secara tiba-tiba. Ia baru mengetahui Anies akan berkunjung ke ponpes pada hari ini.

"Saya baru saja keliling (dari berbagai wilayah). Kemudian ada yang memberitahukan, Pak Anies akan ke sini, jadi saya tahunya juga mendadak," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang tersebut menambahkan pembicaraan dengan Anies sekadar bertukar pikiran khususnya mengenai keutuhan dan persatuan masyarakat Indonesia.

Marzuki juga mengatakan, bahwa pada saat ia bersama Anies memasuki ruangan lain yang ada di rumah miliknya itu, untuk berdoa. Ia mengatakan bahwa tidak ada program terkait pembicaraan politik, termasuk pencalonan presiden.

"Yang fading penting, keutuhan bangsa, silaturahim, menyambung hati, pikiran, ide, visi misi, termasuk program-program untuk merajut keutuhan bangsa. Itu lebih penting daripada yang jadi (presiden) siapa," tuturnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prabowo Angkat Bicara Terkait Dirinya Akan Maju Atau Tidak Pada Pilpres 2024

Jokowi Mewajibkan PNS Membuat laporan Harta Kekayaan

KPU Mengkaji Usulan Pemerintah Yang Akan Gelar Pemilu Pada 15 Mei 2024